PENENTUAN NILAI PENGENAL DAN JENIS ARRESTER UNTUK PERLINDUNGAN TRANSFORMATOR SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH ( SUTM ) 20 KV
PENENTUAN NILAI PENGENAL DAN JENIS ARRESTER UNTUK PERLINDUNGAN TRANSFORMATOR SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH ( SUTM ) 20 KV
Mahpudin/41407110059
Teknik elektro/FTI UMB
I.Pendahuluan
Dengan makin meningkatnya kemajuan teknologi khususnya pada bidang industri dan meningkatnya taraf hidup masyarakat, khususnya di kota-kota besar maka akan semakin meningkat pula tuntutan masyarakat akan penggunaan dan pelayanan energi listrik.
Terutama terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi yang dapat menyebabkan energi listrik menjadi terganggu.
Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada Saluran Udara Tegangan Menengah adalah tegangan lebih. Tegangan lebih adalah merupakan salah satu gangguan yang sangat berbahaya pada system tenaga listrik.
Penyebab terjadinya tegangan lebih ada 2 macam yaitu :
a. Tegangan lebih dalam ( internal over voltage )
Tegangan lebih yang timbul dari sirkuit itu sendiri.
b. Tegangan lebih luar ( exsternal over voltage )
Tegangan lebih yang timbul
II. Sistem Jaringan Distribusi 20 KV Dan Perlindunganya Terhadap Sambaran Petir.
2.1. Umum
Jaringan distribusi berfungsi mendistribusikan tenaga listrik dari pusat supply. Dalam hal ini didapat dari gardu induk atau pusat pembangkit ke pusat beban (gardu trafo/distribusi).
2.2. Sistem jaringan distribusi
Sistem jaringan distribusi ada 2 macam yaitu jaringan distribusi primer dan jaringan distribusi skunder.
• Jaringan distribusi primer adalah jaringan antara gardu induk dan gardu distribusi.
• Jaringan distribusi skunder adalah jaringan antara gardu distribusi dan jaringan pelayanan.
Sistem jaringan distribusi primer tegangan menengah digunakan pada Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM).
2.3. Gardu Induk
Gardu induk adalah instalasi sarana penyaluran daya listrik yang terdiri dari peralatan-peralatan yang berfungsi menstransformasikan tegangan listrik dari suatu tingkat tegangan ke suatu tingkat tegangan lainnya dan pengukuran.
Gardu pada umumnya terbagi 3 jenis:
1. Gardu induk ; serangkaian peralatan listrik yang berfungsi untuk menerima pasokan daya dari pembangkit melalui saluran transmisi dan menurunkannya menjadi tegangan 20 KV.
2. Gardu hubung ; seperangkat peralatan listrikyang berfungsi sebagai penghubung gardu induk dan gardu distribusi.
3. Gardu distribusi ; serangkaian peralatan listrik yang befungsi untuk menurunkan tegangan distribusi menjadi tegangan rendah.
2.4. Saluran Udara Tegangan Menengah
Saluran udara tegangan menengah adalah kawat udara yang dipasang di udara terbuka dengan menggunakan tiang sebagai penyangga.
2.5. Jenis Sambaran Petir
• Sambaran langsung
• Sambaran tidak langsung
2.6. Arrester
Arrester adalah merupakan alat yang terpenting dalam koordinasi isolasi system tenaga listrik.
Alat ini berfungsi melindungi pealatan listrik yang trpasang pada gardu induk dengan cara membatasi surja tegangan lebih yang datang dari saluran transmisi dan mengalirkannya ke tanah.
III. Pemilihan Klas Nilai dan Nilai Pengenal Arrester
Dalam pemilihan tipe klas dan nilai pengenal arrester, ada beban factor yang perlu dipertimbangkan yaitu :
a. Keperluan proteksi
b. Kondisi system tegangan
c. Perbedaan antara beberapa tipe klas arrester ; station, line dan distribusi
d. Kondisi luar ; apakah normal atau tidak normal
IV. Kesimpulan
1. Pada titik gangguan 100% terlihat bahwa besarnya tegangan pada suatu tegangan terjadi gangguan adalah 20 KV maka nilai arrester yang harus digunakan adalah melebihi atau sama dengan 22 KV.
2. Dalam pemilihan nilai pengenal arrester dan pemasangan arrester pada jaringan distribusi tegangan menengah 20 KV harus diperhatikan pembumiannya.
Daftar pustaka
1. Antonio Aris Munandar, Teknik Tegangan Tinggi penerbit Pradinya Paramita
2. Pieter kend, KT Sirait, PengantarTeknik Eksperimental Tegangan Tinggi. Penerbit ITB Bandung.
3. Djiteng Marsudi,”Pembangkitan Energi Listrik”, penerbit PT Jalanis berkama.
4. Hasan Basri,”Diktat Kuliah Perncanaan Instalasi Listrik”
5. Hutauruk.TS, Pengetahuan Netral SistemTenaga dan Pengetanahan Peralatan”.
6. KT Sirait,Parouli Pakpahan,”Diktat Peralatan Sistem Tenaga Bagian I”.ITB Bandung.
7. Moh Basri,”Proteksi Gardu Induk”PLN jasdik 1990.
8. PUIL Tahun 2000.
9. SPLN 70-1, SPLN 70-2, SPLN 70-3,PUIL 1987.” Daftar Istilah Bidang Kelistrikan Tahun 1988.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
thanks yaa buat postingannya ,,, saya terbantu berkat postingan anda...
BalasHapus